Menu

Amazon

Lazada

Monday 29 June 2015

TAFSIR MIMPI (03)



ETIKA BERMIMPI

Menurut ustadz Abu Sa'id ilmu dilihat dari manfaatnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, ilmu yang bermanfaat dalam urusan duniawi. Kedua, ilmu yang bermanfaat dalam urusan agama. Ketiga, ilmu yang bermanfaat dalam urusan dunia dan agama. Sedangkan ilmu tentang mimpi, menurutnya, adalah ilmu yang bermanfaat untuk urusan agama karena mimpi merupakan salah satu sarana untuk meminta petunjuk kepada Allah dalam segala hal.

Menurut ustadz Abu Sa'id agar mimpi yang diperoleh oleh seseorang menjadi kenyataan, maka ada etika yang harus dipenuhi. Etika dalam bermimpi adalah sebagai berikut:

1. Membiasakan untuk bersikap jujur. Hal ini di dasarkanpada hadis nabi yang berbunyi :

وَأَصْدَقُكُمْ رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا.

“Yang paling benar mimpinya di antara kalian adalah yang paling jujur”. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal)

2. Selalu menjaga kebersihan. Dalam sebuah hadis diceritakan bahwasanya Nabi pernah bertanya kepada para sahabatnya, apakah kalian pernah melihat mimpi yang luas? kemudian sahabat mengisahkan mimpi yang pernah dialaminya kepada Nabi. Kemudian Nabi menjelaskan makna tentang mimpi itu kepada mereka. Suatu saat Nabi bertanya lagi kepada sahabatnya, namun tidak ada satupun dari mereka yang menceritakan mimpinya. Kemudian Nabi bersabda: “Bagaimana mungkin kalian semua akan bermimpi bila kuku kalian semua panjang dan penuh dengan kotoran di dalamnya". Berdasarkan hadis ini, menurut ustadz Abu Said, memotong kuku yang panjang adalah bagian dari kebersihan.

3. Tidur dalam keadaan suci. Diriwayatkan dari Abu Dzar dia berkata: “Kekasihku berwasiat kepadaku tiga hal yang tidak pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal duni. Ketiga hal itu adalah puasa tiga hari dalam setiap bulannya,  salat dua rakaat fajar, dan tidur dalam keadaan suci”.

4. Tidur miring ke lambung sebelah kanan. Nabi sangat suka sekali mendahulukan arah kanan dalam setiap hal. Diriwayatkan dalam sebuah hadis bahwa Nabi selalu tidur ke arah lambung sebelah kanan, dan meletakkan tangan kanannya di pipi kanannya, sambil berdoa: “Ya Allah selamatkan lah saya dari adzabmu di hari semua manusia dikumpulkan”.

Diriwayatkan dari Aisyah bahwasanya ketika Aisyah hendak tidur  selalu berdoa: “Ya Allah saya memohon mimpi yang baik dan tidak bohong, mimpi yang bermanfaat dan tidak membahayakan, mimpi dapat dingat dan tidak telupakan”.

Dalam sebagian hadis dijelaskan bahwa termasuk sunnahnya tidur adalah berdoa ketika hendak tidur: “Ya Allah saya berlindung dari mimpi keluar seperma dan mimpi yang buruk, dan belindung dari permainan syetan baik dalam keadaan tidur mupun terjaga”. (Diulas dari kitab Muntakhobul Kalam fii Tafsiril Ahlam karya Ibnu Sirin oleh FT edu).

No comments:

Post a Comment