ETIKA BERMIMPI
Menurut ustadz Abu Sa'id ilmu dilihat
dari manfaatnya dibagi menjadi tiga macam. Pertama, ilmu yang bermanfaat
dalam urusan duniawi. Kedua, ilmu yang bermanfaat dalam urusan agama. Ketiga,
ilmu yang bermanfaat dalam urusan dunia dan agama. Sedangkan ilmu tentang mimpi,
menurutnya, adalah ilmu yang bermanfaat untuk urusan agama karena mimpi merupakan
salah satu sarana untuk meminta petunjuk kepada Allah dalam segala hal.
Menurut ustadz Abu Sa'id agar mimpi
yang diperoleh oleh seseorang menjadi kenyataan, maka ada etika yang harus dipenuhi.
Etika dalam bermimpi adalah sebagai berikut:
1. Membiasakan untuk bersikap jujur.
Hal ini di dasarkanpada hadis nabi yang berbunyi :
وَأَصْدَقُكُمْ
رُؤْيَا أَصْدَقُكُمْ حَدِيثًا.
“Yang paling benar mimpinya di antara kalian
adalah yang paling jujur”. (Musnad Imam Ahmad bin Hambal)
2. Selalu menjaga kebersihan. Dalam sebuah
hadis diceritakan bahwasanya Nabi pernah bertanya kepada para sahabatnya,
apakah kalian pernah melihat mimpi yang luas? kemudian sahabat mengisahkan
mimpi yang pernah dialaminya kepada Nabi. Kemudian Nabi menjelaskan makna tentang
mimpi itu kepada mereka. Suatu saat Nabi bertanya lagi kepada sahabatnya, namun
tidak ada satupun dari mereka yang menceritakan mimpinya. Kemudian Nabi
bersabda: “Bagaimana mungkin kalian semua akan bermimpi bila kuku kalian semua
panjang dan penuh dengan kotoran di dalamnya". Berdasarkan hadis ini, menurut
ustadz Abu Said, memotong kuku yang panjang adalah bagian dari kebersihan.
3. Tidur dalam keadaan suci. Diriwayatkan
dari Abu Dzar dia berkata: “Kekasihku berwasiat kepadaku tiga hal yang tidak
pernah aku tinggalkan hingga aku meninggal duni. Ketiga hal itu adalah puasa
tiga hari dalam setiap bulannya, salat
dua rakaat fajar, dan tidur dalam keadaan suci”.
4. Tidur miring ke lambung sebelah
kanan. Nabi sangat suka sekali mendahulukan arah kanan dalam setiap hal. Diriwayatkan
dalam sebuah hadis bahwa Nabi selalu tidur ke arah lambung sebelah kanan, dan
meletakkan tangan kanannya di pipi kanannya, sambil berdoa: “Ya Allah
selamatkan lah saya dari adzabmu di hari semua manusia dikumpulkan”.
Diriwayatkan dari Aisyah bahwasanya
ketika Aisyah hendak tidur selalu berdoa:
“Ya Allah saya memohon mimpi yang baik dan tidak bohong, mimpi yang bermanfaat
dan tidak membahayakan, mimpi dapat dingat dan tidak telupakan”.
Dalam sebagian hadis dijelaskan bahwa
termasuk sunnahnya tidur adalah berdoa ketika hendak tidur: “Ya Allah saya berlindung
dari mimpi keluar seperma dan mimpi yang buruk, dan belindung dari permainan
syetan baik dalam keadaan tidur mupun terjaga”. (Diulas dari kitab
Muntakhobul Kalam fii Tafsiril Ahlam karya Ibnu Sirin oleh FT edu).
No comments:
Post a Comment