Menu

Amazon

Lazada

Monday 29 June 2015

CARA MEMBEDAKAN MIMPI YANG BENAR DAN YANG BATIL



Mimpi ada dua macam; mimpi yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar adalah mimpi seseorang dalam keadaan kondisi psikis dan suhu yang setabil. Seseorang hendakknya tidak tidur dalam keadaan memikirkan sesuatu dan membayangkan sesuatu. Serta tidak tidur dalam keadaan junub dan haid.

Sedangkan mimpi yang batil adalah mimpi yang diawali dengan angan-angan dan keinginan yang terucapkan dalam hati. Mimpi seperti ini tidak dapat ditafsirkan. Demikian halnya mimpi basah termasuk dalam kategori mimpi yang batil dan tidak dapat ditafsirkan. Begitu juga mimpi rasa takut dan gelisah yang berasal dari kekuatan jahat atau setan, sebagaimana firman Allah:

إِنَّمَا النَّجْوَى مِنَ الشَّيْطَانِ لِيَحْزُنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَلَيْسَ بِضَارِّهِمْ شَيْئًا إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ. (المجادلة : ١٠)

“Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari syaitan, supaya orang-orang yang beriman itu berduka cita, sedang pembicaraan itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun kepada mereka, kecuali dengan izin”.

Ada lima hal yang disunnahkan ketika seseorang bermimpi tidak baik:
1. Berpindah arah tidur;
2. Meludah tiga kali ke arah kiri;
3. Memohon perlindungan kepada Allah;
4. Bangun dan melakukan salat sunnah;
5. Tidak menceritakan mimpinya kepada orang lain.

Diriwayatkan bahwasanya ada orang datang kepada Nabi, kemudian bertanya:  Wahai Rasulullah sesungguhnya saya bermimpi yang menakutkan. Nabi menjawab: “Saya juga pernah mengalami mimpi yang sama seperti anda. Bila saya bermimpi semacam itu, saya meludah tiga kali ke arah kiri, dan berdoa: “Ya Allah sesungguhnya saya mohon kepada-Mu kebaikan terhadap mimpi ini, dan berlindung kepada-Mu dari keburukan mimpi ini”.

Termasuk mimpi yang tidak benar adalah mimpi yang membingungkan, seperti seseorang yang bermimpi seakan-akan langit menjadi atap, dan dia takut kalau langit itu menimpa kepadanya, atau bermimpi melihat bumi berputar, atau bermimpi melihat pohon tumbuh dari langit dan mencul bintang dari dalam tanah, atau bermimpi melihat setan berubah menjadi malikat, atau melihat gajah menjadi semut, dan lain sebagainya. Mimpi yang semacam ini tidak dapat ditafsirkan maknanya.


Termasuk mimpi yang tidak dapat ditafsirkan maknanya adalah orang yang bermimpi dalam kondisi psikis yang kacau, seperti darah kelihatan sangat merah, sesuatu yang hijau kelihatan sangat hijau, dan sesuatu yang kuning keihatan sangat kuning, dan hitam kelihatan gelap, sesuatu yang panas kelihatan matahari atau api, sesuatu yang dingin kelihatan basah, dan sesuatu yang penuh dengan muatan kelihatan sangat berat. Mimpi semacam itu menurut Abu Sa’id tidak memiliki makna. (Diulas dari kitab Muntakhobul Kalam fii Tafsiril Ahlam, karya Ibnu Sirin, oleh FT edu).

No comments:

Post a Comment