Menu

Amazon

Lazada

Wednesday 22 July 2015

NU GARIS PADI


Orang tua kita sering mengatakan “padi semakin berisi akan semakin merunduk”. Atau ada pribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”. Kedua ungkapan di atas hampir semua orang mengerti maksudnya. Seseorang yang akhlaqnya bagus, orang lain akan merasa nyaman, aman, dan terlindungi jika berada di sisihnya. Kehadirannya selalu dirindukan, dan kepergiannya akan ditangisi. Contohnya siapa? Nabi kita. Kalau seandainya Rasulullah itu akhlaqnya seperti Wahabi, ISIS atau NU Garis Lurus, Da’tsur yang sudah tidak berdaya, pasti akan ditebas batang lehernya, namun Rasulullah tidak berakhlaq seperti itu. Akhlaq yang semacam ini lah yang hendak diperjuangkan oleh kyai-kyai sepuh kita.
                     
Orang yang akhlaqnya gak bagus, apalagi mengaku dirinya sebagai kyai, ustadz atau nama kebesaran lainnya, jangankan tetangganya, istrinya pun tidak merasa nyaman. Kepergiannya sangat diharapkan, dan kedatanganya dianggap sebagai sebuah malapetaka (fitnah).

Terus terang saya sendiri bukan termasuk orang yang akhlaqnya udah baik, jangankan seperti Nabi, seperti mbah Hasyim saja masih belum dan jauh, bainas sama’ wa sumur minyak. Lah wong saya hanya sekedar TKW hongkong, bukan Neng atau Gus, apalagi Bunyai, kerja saya tiap hari Mbabu heheheheh…..


Makanya bapak-bapak, ibu-ibu kalau ingin memasukkan anaknya ke pesantren, pilih pesantren yang pengasuhnya berkahlaq baik, bukan tukang kompor atau tukang kipas sate. Kasihan masa depan anak kita. Atau bapak-bapak, ibu-ibu ingin berguru kepada seorang tokoh, cari yang akhlaqnya bagus, pasti anda akan merasa aman dan terlindungi saat berada di sisihnya.(Oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment