Menu

Amazon

Lazada

Monday 29 June 2015

QONUN IBNU SINA (01)



ILMU KEDOKTERAN DALAM PANDANGAN IBNU SINA


Dalam kitabnya Qonun fit Thib, Ibnu Sina pertama-tama mengulas seputar persoalan-persoalan umum yang ada dalam ilmu kedokteran, seperti definisi ilmu kedokteran dan ruang lingkupnya. Ibnu Sina juga menyoroti persoalan pembagian ilmu kedokteran yang dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu kedokteran yang bersifat teoritis dan praktis. Bahkan, kata Ibnu Sina, ada sebagian pendapat mengatakan bahwa ilmu kedokteran yang bersifat praktis tidak dapat disebut dengan ilmu karena hanya menjelaskan bagaimana cara menangani sebuah penyakit. Ibnu Sina menolak pandangan yang semacam ini.

Menurut Ibnu Sina ilmu kedokteran adalah ilmu yang mempelajari kondisi tubuh, apakah tubuh itu sehat atau sakit, bagaimana kesehatan itu tetap terjaga, dan bagaimana cara menghindari hal-hal yang dapat menggannggu terhadap kesehatan.

Ibnu Sina mengatakan sebagian orang membagi ilmu kedokteran menjadi dua macam, yaitu ilmu yang bersifat teoritis dan praktis. Berdasarkan pembagian ini, kata Ibnu Sina, berarti profesi pun ada dua macam, yaitu profesi teoritis dan praktis.

Menurut Ibnu Sina sebagian ahli berpendapat bahwa ilmu kedokteran praktis tidak dapat disebut dengan ilmu karena hanya mempelajari cara penanganan sebuah penyakit saja. Yang layak disebut sebagai ilmu adalah pengetahuan yang bersifat teoritis.

Bila ilmu kesehatan dibelah menjadi dua, yaitu ilmu yang bersifat teoritis dan praktis, maka secara filosofis, kata Ibnu Sina, perlu diajukan pertanyaan di sini, apa itu ilmu kedokteran teoritis? dan apa itu ilmu kedokteran praktis?

Menurut Ibnu Sina yang dimaksud dengan ilmu kesehatan teortis adalah ilmu yang mempelajari teori-teori kesehatan tanpa menjelaskan bagiamana cara menanganinya. Ibnu Sina mencontohkan bahwa dalam ilmu kesehatan penyakit panas dibagi menjadi tiga macam, serta komposisi tubuh manusia ada sembilan.

Sedangkan menurut Ibnu Sina yang dimaksud dengan ilmu kesehatan yang bersifat praktis itu bukan praktek nyata dalam bentuk tindakan fisik, melainkan sisi lain dari ilmu kesehatan yang mempelajari bagaimana cara mempraktekkan ilmu kesehatan itu. Ibnu Sina memberi contoh bahwa dalam ilmu kesehatan dijelaskan anggota badan yang bengkak serta terasa panas, pertama-tama harus didekatkan dengan lumpur yang berair dan hal-hal yang mendinginkannya. Setelah beberapa saat kemudian, lumpur yang berair itu dicampur dengan sesuatu yang lunak. Jika sudah berkurang rasa panasnya maka cukup dengan sesuatu yang lunak saja dengan agak dilonggarkan.


Menurut Ibnu Sina Ilmu yang mempelajari penanganan penyakit semacam itu juga termasuk salah satu aspek dari ilmu kesehatan yang disebut dengan ilmu praktis. Jika seorang dokter mampu melakukan kedua-duanya, maka orang tersebut telah menguasai dua ilmu sekaligus, yaitu ilmu teoritis dan ilmu praktis, sekalipun dia belum pernah mempraktekkan ilmu di atas secara nyata sama sekali. (Diulas dari Kitab Qonun fi Thib Karya Ibnu Sina Oleh FT edu).

No comments:

Post a Comment