ILMU KEDOKTERAN DALAM PANDANGAN IBNU
SINA
Dalam kitabnya Qonun fit
Thib, Ibnu Sina pertama-tama mengulas seputar persoalan-persoalan umum yang ada
dalam ilmu kedokteran, seperti definisi ilmu kedokteran dan ruang lingkupnya. Ibnu Sina juga menyoroti persoalan pembagian ilmu kedokteran
yang dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu kedokteran yang bersifat teoritis dan
praktis. Bahkan, kata Ibnu Sina, ada sebagian pendapat mengatakan bahwa ilmu kedokteran yang
bersifat praktis tidak dapat disebut dengan ilmu karena hanya menjelaskan
bagaimana cara menangani sebuah penyakit. Ibnu Sina menolak pandangan yang
semacam ini.
Menurut Ibnu Sina ilmu kedokteran adalah
ilmu yang mempelajari kondisi tubuh, apakah tubuh itu sehat atau sakit, bagaimana
kesehatan itu tetap terjaga, dan bagaimana cara menghindari hal-hal yang dapat
menggannggu terhadap kesehatan.
Ibnu Sina mengatakan sebagian orang membagi
ilmu kedokteran menjadi dua macam, yaitu ilmu yang bersifat teoritis dan praktis.
Berdasarkan pembagian ini, kata Ibnu Sina, berarti profesi pun ada dua macam,
yaitu profesi teoritis dan praktis.
Menurut Ibnu Sina sebagian ahli
berpendapat bahwa ilmu kedokteran praktis tidak dapat disebut dengan ilmu
karena hanya mempelajari cara penanganan sebuah penyakit saja. Yang layak
disebut sebagai ilmu adalah pengetahuan yang bersifat teoritis.
Bila ilmu kesehatan dibelah menjadi
dua, yaitu ilmu yang bersifat teoritis dan praktis, maka secara filosofis, kata
Ibnu Sina, perlu diajukan pertanyaan di sini, apa itu ilmu kedokteran teoritis?
dan apa itu ilmu kedokteran praktis?
Menurut Ibnu Sina yang dimaksud
dengan ilmu kesehatan teortis adalah ilmu yang mempelajari teori-teori
kesehatan tanpa menjelaskan bagiamana cara menanganinya. Ibnu Sina mencontohkan
bahwa dalam ilmu kesehatan penyakit panas dibagi menjadi tiga macam, serta komposisi tubuh manusia ada sembilan.
Sedangkan menurut Ibnu Sina yang
dimaksud dengan ilmu kesehatan yang bersifat praktis itu bukan praktek nyata
dalam bentuk tindakan fisik, melainkan sisi lain dari ilmu kesehatan yang mempelajari
bagaimana cara mempraktekkan ilmu kesehatan itu. Ibnu Sina memberi contoh bahwa
dalam ilmu kesehatan dijelaskan anggota badan yang bengkak serta terasa panas,
pertama-tama harus didekatkan dengan lumpur yang berair dan hal-hal yang mendinginkannya.
Setelah beberapa saat kemudian, lumpur yang berair itu dicampur dengan sesuatu
yang lunak. Jika sudah berkurang rasa panasnya maka cukup dengan sesuatu yang
lunak saja dengan agak dilonggarkan.
Menurut Ibnu Sina Ilmu yang mempelajari
penanganan penyakit semacam itu juga termasuk salah satu aspek dari ilmu
kesehatan yang disebut dengan ilmu praktis. Jika seorang dokter mampu melakukan
kedua-duanya, maka orang tersebut telah menguasai dua ilmu sekaligus, yaitu ilmu
teoritis dan ilmu praktis, sekalipun dia belum pernah mempraktekkan ilmu di
atas secara nyata sama sekali. (Diulas dari Kitab Qonun fi Thib Karya
Ibnu Sina Oleh FT edu).
No comments:
Post a Comment