Menanggapi sikap arogansi Amerika pada
saat di pimpin oleh G.W. Bush, Gus Dur mengatakan bahwa kekuasaan itu ada batasnya,
ada yang lebih besar, yakni kekuasaan Allah. Ketika kekuasaan sudah ada di tangan, manusia
bisa melakukan apa saja sesuai dengan keinginannya. Keinginan manusia itu memang tidak
ada batasnya sehingga tidak jarang manusia bertindak seperti Tuhan.
Hal itu terbutkti saat Amerika menyerang Irak dengan seenaknya sendiri, tanpa mendapatkan persetujuan dari
mayoritas negara-negara di belahan dunia lain. Penyerangan itu, kata Gus Dur,
sebenarnya ingin menunjukan bahwa Amerika adalah satu-satunya penguasa dunia.
Pada zaman pemerintahan Megawati, pesawat
F-18 Hornet miliki Amerika pernah mengadakan latihan sambil manuver di atas
pulau Bawean tanpa seizin negara kita. Selain itu mereka juga pernah menempatkan
dua kapal perangnya dan mengadakan latihan di Barat Natuna dengan diiringi
kapal perang Singapura. Mereka melakukan itu hanya karena mau protes kepada Megawati
yang tidak mau beli pesawat tempur ke Amerika, melainkan beli pesawat Sukhoi ke
Rusia, sekalipun Gus Dur juga mengkritisi pembelian pesawat Sukhoi tersebut.
Menurut Gus Dur sikap Amerika itu sudah keterlaluan karena telah menginjak-injak kedaulatan negara kita, dan nanti akan dibalas oleh Allah
dengan cara-Nya sendiri. Sejarah menunjukkan kepada kita bagaimana gagahnya
tentara Abrahah yang ingin menghancurkan kota Makkah, akhirnya kalah hanya dengan buru-burung
Ababil. Peristiwa itu kemudian diabadikan oleh al-Quran dalam surat al-Fil.
Pelajaran apa yang dapat kita peroleh
dari uraian di atas, pertama keinginan manusia itu tidak ada batasnya. Apalagi
saat berkuasa, apapun bisa dilakukannya. Akhirnya, manusia berlagak seperti
Tuhan.
Kedua, Allah memiliki cara-Nya sendiri untuk membungkam keinginan
yang tak terbatas itu bila tidak ada manusia lain yang mampu membungkamnya.
Ketiga,
surat al-Fil adalah salah satu cara Allah membungkam keinginan manusia
yang tidak terbatas itu.
Menurut Gus Dur ayat itu harus kita perbarui
pengertiannya secara terus menerus. Kalau dulu Allah membungkam
kesewenang-wenangan manusia dengan mengirimkan burung Ababil, mungkin dalam dunia
modern Allah memiliki cara lain yang juga lebih modern. (Diulas dari buku
Misteri Kata-kata karya KH. Abdurrahman Wahid oleh FT edu)
No comments:
Post a Comment