Sosok
Yudistira alias Puntadewa mungkin sangat mirip dengan kepribadian Gus Mus. Sosok
yang sangat lembut, selalu berbicara dengan hati, sangat rendah hati dan
memiliki moralitas yang tinggi.
Beliau sering
mengatakan: ada dua orang yang celaka. Pertama: orang yang tidak memiliki kemampuan
untuk memimpin, tapi mengajukan diri sebagai pemimpin. Kedua: orang yang memiliki
kemampuan memimpin, tapi enggan untuk maju menjadi pemimpin. Dengan rendah hati beliau mengaku
kalau dirinya termasuk kelompok pertama.
Gus Mus
demikian sapaan akrabnya mengirimkan surat kepada tim 9 Ahlul Halli Wal Aqdi
(AHWA). Berikut isi suratnya yang aslinya ditulis dalam huruf arab:
Bismillahirrahmanirrahim
Hadlaratil
Afadlil Sadatil Masyayikh Ahlil Halli Wa Aqdi al Aizza’ – hafizhakumullah
ta’ala
Assalamu
‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Wa ba’du
Seperti
kita ketahui, muktamar kita sekarang ini diwarnai oleh sedikit kisruh yang
bersumber dari adanya dua kelompok yang masing2 menginginkan jagonyalah yang
menjadi rais aam. Satu berusaha memengaruhi muktamirin untuk memilih A, satu
lagi B. Dan sistem “ahlul halli wal aqdi” dianggap sebagai alat oleh salah satu
kelompok tersebut.
Oleh
karena itu, demi kemaslahatan jam’iyah, dan sekaligus mengayomi kedua belah
pihak yang bersaing tersebut, sebaiknya Ahlul Halli wal Aqdi tidak memilih dua
nama yang dijagokan kedua belah pihak tersebut (A maupun B). Jabatan Rais Aam
biarlah diserahkan kepada salah satu Ahlul Halli wal Aqdi yang paling mendekati
kriteria.
Sedangkan
untuk ketua umum tanfidziyah, biarlah rais aam terpilih merestui semua calon
agar muktamirin bisa bergembira memilih pilihannya sendiri-sendiri.
Terimakasih
dan mohon maaf.
Dengan
surat Gus Mus ini akhirnya jabatan Rois Aam jatuh kepada wakil sebelumnya yaitu
KH. Ma’ruf Amin yang juga tidak diragukan lagi ketokohannya. (Diulas dari
muktamarnu.com oleh FT edu)
No comments:
Post a Comment