Menu

Amazon

Lazada

Tuesday 4 August 2015

PERDEBATAN ITU AKHIRNYA DIMENANGKAN PENDUKUNG AHWA


Inilah seninya muktamar NU sekalipun diwarnai dengan perdebatan panjang yang melelahkan selama seharian penuh, namun akhirnya berujung pada kesepakatan pemilihan Rais Aam Muktamar NU ke-33 resmi menggunakan sistem AHWA (ahlul alli wal aqdi).

Sebagaimana diberitkaan oleh NU Online jumlah suara yang memilih AHWA sebanyak 252 sedangkan yang tidak setuju 232 dan abstain 9 suara. Ini berarti, selisih suara tipis dan hanya terpaut 17 suara saja.

Voting untuk menentukan apakah sistem AHWA atau pemilihan langsung dilakukan secara terbukan, yaitu dengan memanggil para peserta yang dikelompokkan berdasarkan provinsi. Kemudian mereka diberi secarik kertas untuk menyatakan setuju atau tidak setuju dengan AHWA.

Dari delegasi Papua meminta menggunakan sistem noken, yaitu seluruh cabang setuju diwakili oleh pengurus wilayah. Usulan itu kemudian ditawarkan kepada peserta yang akhirnya menyetujui pola ini.

Tiga puluh suara dari PWNU Papua setuju dengan sistem AHWA. PWNU Yogyakarta juga kompak dengan AHWA. Sedang PWNU Jatim suaranya terbelah antara AHWA dan pemilihan langsung. Untuk PWNU dan PCNU Sulawesi Selatan sebagian besar memilih pemilihan langsung.

Kemenangan sistem AHWA langsung disambut sujud syukur oleh ratusan Kiai dan Rais Syuriah yang mendukung sistem AHWA.

Menurut Tribunnews.com kemenangan AHWA akan memungkinkan kubu Said Aqil Siradj berpeluang besar untuk terpilih kembali sebagai Ketua Umum PBNU yang kedua kalinya. Pasalnya, sejak awal calon petahana dan para pendukungnya getol menyuarakan pemilihan dengan sistem AHWA. (Diulas dari NU Online, news detik.com, tribunnews oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment