Sikap KH. Hasyim Muzadi dan KH Salahudin
Wahid yang menolak hasil Muktamar di Jombang harus dipandang sebagai
kritik, bukan untuk berebut kekuasaan lebih-lebih memecah belah NU. Tujuannya jelas,
agar hal-hal yang tidak baik yang terjadi di Muktamar Jombang di kemudian hari
tidak terulang lagi.
Menurut Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa
munculnya perbedaan pendapat di tubuh NU saat ini harus dipandang sebagai
kritik atau protes terhadap acara Mukatamar yang digelar kemaren. Karena sebagai
kritik, suara dari pengurus wilayah dan pengurus cabang wajib didengar untuk.
Suara arus bawah adalah inspirasi untuk memperbaiki NU ke depan. "Ada
ruang untuk mengkritisi, jika tak ada (ruang) itu malah kemunduran dalam organisasi,"
ujarnya.
Khofifah yakin sikap Gus Solah dan Hasyim
Muzadi yang tidak mengakui hasil muktamar justru untuk memperbaiki organisasi.
"Jauh dari pikiran beliau-beliau untuk membikin NU tadingan,"
ujarnya.
Menangggapi soal isu perpecahan di tubuh
NU, menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menegaskan NU tidak akan pecah
belah. "Saya yakin Gus Sholah (KH Salahudin Wahid) dan KH Hasyim Muzadi
akan menjaga kekompakan NU agar tak terpecah belah," ujar Khofifah seperti
dikutip oleh tempo.co usai menghadiri acara Kongres Anak Indonesia di Batu,
Jawa Timur, Jumat 7 Agustus 2015. (Diulas dari tempo.co oleh FT edu)
No comments:
Post a Comment