Menu

Amazon

Lazada

Friday 7 August 2015

SINDIRAN KH AFIF MUHAJIR TERHADAP MUKTAMAR KE-33 JOMBANG


Orang bijak biasanya menegur tidak dengan bahasa yang fulgar, melainkan sindiran. Demikianlah sosok dari KH Afifuddin Muhajir, salah seorang kiai sufi dan irit bicara yang sedih melihat pelaksanaan Muktamar. Dalam sindirannya beliau mengutip pepatah Arab yang mengatakan:

Orang yang tidak memiliki sesuatu tidak mungkin memberikan sesuatu,
Orang yang tidak punya uang tidak mungkin bisa memberikan uang,
Orang yang tidak punya ilmu tak mungkin memberikan ilmu,
Orang yang tidak baik tidak mungkin memperbaiki orang,
Orang yang tidak jujur tidak mungkin membuat orang lain jujur.

Pernyataan itu disampaikan KH. Afif, Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Asembagus, Kabupaten Situbondo, di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Rabu malam, 5 Agustus 2015 dalam forum lintas Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama yang menolak hasil Muktamar NU ke-33.

Makna yang terkandung dalam pernyataan itu seolah menyindir kelompok-kelompok yang diduga bermain curang dalam muktamar. Kemudian kiai yang terkenal wara’ itu menjelaskan relevansi pepatah Arab di atas dengan pelaksanaan muktamar di Jombang:

Selama ini NU dianggap sebagai pengawal moral,
benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Mungkinkah muktamar seperti ini memberikan produk yang bisa memperbaiki moral masyarakat yang tidak baik?
Produk muktamar yang tidak mungkin memperbaiki kondisi dan situasi, baik negara maupun dunia, tak perlu diakui.


(Diulas dari tempo.com oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment