Menu

Amazon

Lazada

Thursday 16 July 2015

HUKUM SALAT IDUL FITRI DAN IDUL ADLHA MENURUT MADZHAB SYI’AH


Salat Idul Fitri dan Idul Adlha menurut Madzhab Syi’ah hukumnya adalah wajib. Sedangkan mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adlha hukumnya adalah sunnah. Waktunya sejak terbitnya fajar hingga tergelincirnya matahari. Dalam satu riwayat dikatakan bahwa ketika malam telah berganti pagi maka sudah diperboehkan mandi Id.

Demikian juga di sunnahkan memamakai pakian yang bagus, bersih, dan wangi. Hendaklah pergi ke tempat salat bersamaan dengan imam, karena salat Id bersama dengan imam hukumnya adalah wajib. Menurut Madzhab Sy’iah salat Id tidak sah kecuali dengan bersamaan dengan imam dan adanya khutbah.

Salat Id jumlahnya dua rakaat, hanya saja di dalamnya tidak ada adzan dan iqamah. Khutbah Id dilakukan setelahnya salat Id. Hal ini berbeda dengan salat Jumat yang khutbahnya dilakukan sebelum salat.

Menurut Madzhab Syi’ah pada rakaat pertama imam disunnahkan membaca surat hal ataka hadisul Ghasiyah. Sedangkan rakaat kedua membaca wa syamsyi atau sabbihismi rabbika.

Pada rakaat pertama disunnahkan membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali. Sedangkan pada rakaat kedua disunnahkan membaca takbir sebanyak 5 (lima) kali. Serta disunnahkan membaca qunut di antara dua rakaat. Doa qunut yang dibaca adalah :

 أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَنَّ مُحَّمدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ أَهْلُ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ، وَأَهْلُ الْجُوْدِ وَالْجَبَرَوْتِ ، وَ أَهْلُ الْعَفْوِ وَالْمَغْفِرَةِ ، وَأَهْلُ التَّقْوَى وَالرَّحْمَةِ ، أَسْأَلُكَ فِي هَذَا الْيَوْمِ الَّذِيْ جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدًا ، وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ذَخْرًا وَمَزِيْدًا ، أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ ، وَأَسْأَلُكَ بِهَذَا الْيَوْمِ الَّذِيْ شَرَّفْتَهُ وَكَرَّمْتَهُ وَعَظَّمْتَهُ وَفَضَّلْتَهُ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ ، إِنَّكَ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Ketika selesai salat, seorang imam dianjurkan untuk membaca doa dengan sungguh-sungguh, kemudian naik ke atas mimbar dan berkhutbah kepada manusia. Menurut Madzhab Syi’ah barang siapa yang tidak menemukan salat Id bersama imam, maka dia tidak wajib mengulangi.

Salat Idul Fitri dan Idul Adkha hukumnya adalah wajib sebagiamana salat Jum’at, kecuali bagi lima orang:
1.    Orang sakit
2.    Perempuan
3.    Budak
4.    Anak kecil
5.    Musafir

Barang siapa tidak menemukan satu rakaat salat Id atau Jumat maka dia tidak menemukan salat Jumat dan Id.

Diriwayatkan bahwasaya Amirul Mukminin salat Id dengan sejumlah manusia. Pada rakaat pertama beliau membaca takbir sebanyak 3 (tiga) kali. Sedangkan pada rakaat kedua sebanyak 5 (lima) kali. Pada dua rakaat itu beliau membaca surat sabbihis dan hal ataka.


Diriwayatkan bahwasanya Amirul Mukminin membaca takbir pada rakat pertama sebanyak tujuh kali. Pada rakaat kedua sebanyak lima kali, lalu rukuk dan I’tidal. Kemudian membaca qunut di antara dua rakaat. Setelah selesai salat, beliau berdoa sambil menghadap kiblat, kemudian membaca khutbah. (Diulas dari Kitab Fiqh Ridla Karya Ali bin Musa Ar-Ridla (Imam Syi’ah yang kedelapan) oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment