Salat Idul Fitri dan Idul Adlha menurut
Madzhab Syi’ah hukumnya adalah wajib. Sedangkan mandi pada hari Idul Fitri dan
Idul Adlha hukumnya adalah sunnah. Waktunya sejak terbitnya fajar hingga tergelincirnya
matahari. Dalam satu riwayat dikatakan bahwa ketika malam telah berganti pagi
maka sudah diperboehkan mandi Id.
Demikian juga di sunnahkan memamakai
pakian yang bagus, bersih, dan wangi. Hendaklah pergi ke tempat salat bersamaan
dengan imam, karena salat Id bersama dengan imam hukumnya adalah wajib. Menurut
Madzhab Sy’iah salat Id tidak sah kecuali dengan bersamaan dengan imam dan adanya
khutbah.
Salat Id jumlahnya dua rakaat, hanya saja
di dalamnya tidak ada adzan dan iqamah. Khutbah Id dilakukan setelahnya
salat Id. Hal ini berbeda dengan salat Jumat yang khutbahnya dilakukan sebelum
salat.
Menurut Madzhab Syi’ah pada rakaat
pertama imam disunnahkan membaca surat hal ataka hadisul Ghasiyah. Sedangkan rakaat
kedua membaca wa syamsyi atau sabbihismi rabbika.
Pada rakaat pertama disunnahkan membaca takbir
sebanyak 7 (tujuh) kali. Sedangkan pada rakaat kedua disunnahkan membaca takbir
sebanyak 5 (lima) kali. Serta disunnahkan membaca qunut di antara dua rakaat. Doa
qunut yang dibaca adalah :
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ، وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ،
وَأَنَّ مُحَّمدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ أَهْلُ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ ، وَأَهْلُ الْجُوْدِ
وَالْجَبَرَوْتِ ، وَ أَهْلُ الْعَفْوِ وَالْمَغْفِرَةِ ، وَأَهْلُ التَّقْوَى وَالرَّحْمَةِ
، أَسْأَلُكَ فِي هَذَا الْيَوْمِ الَّذِيْ جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدًا ، وَلِمُحَمَّدٍ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ذَخْرًا وَمَزِيْدًا ، أَنْ تُصَلِّيَ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ ، وَأَسْأَلُكَ بِهَذَا الْيَوْمِ الَّذِيْ شَرَّفْتَهُ وَكَرَّمْتَهُ وَعَظَّمْتَهُ
وَفَضَّلْتَهُ بِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَلِجَمِيْعِ اْلمُؤْمِنِيْنَ
وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
، إِنَّكَ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ ، يَا
أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
Ketika selesai salat, seorang imam dianjurkan
untuk membaca doa dengan sungguh-sungguh, kemudian naik ke atas mimbar dan berkhutbah
kepada manusia. Menurut
Madzhab Syi’ah barang siapa yang tidak menemukan salat Id bersama imam, maka
dia tidak wajib mengulangi.
Salat Idul Fitri dan Idul Adkha hukumnya adalah
wajib sebagiamana salat Jum’at, kecuali bagi lima orang:
1. Orang sakit
2. Perempuan
3. Budak
4. Anak kecil
5. Musafir
Barang siapa tidak menemukan satu rakaat
salat Id atau Jumat maka dia tidak menemukan salat Jumat dan Id.
Diriwayatkan bahwasaya Amirul Mukminin
salat Id dengan sejumlah manusia. Pada rakaat pertama beliau membaca takbir
sebanyak 3 (tiga) kali. Sedangkan pada rakaat kedua sebanyak 5 (lima) kali. Pada
dua rakaat itu beliau membaca surat sabbihis dan hal ataka.
Diriwayatkan bahwasanya Amirul Mukminin
membaca takbir pada rakat pertama sebanyak tujuh kali. Pada rakaat kedua
sebanyak lima kali, lalu rukuk dan I’tidal. Kemudian membaca qunut di antara
dua rakaat. Setelah selesai salat, beliau berdoa sambil menghadap kiblat,
kemudian membaca khutbah. (Diulas dari Kitab Fiqh Ridla Karya Ali bin Musa
Ar-Ridla (Imam Syi’ah yang kedelapan) oleh FT edu)
No comments:
Post a Comment