Menu

Amazon

Lazada

Tuesday 21 July 2015

NGERUMPI TENTANG WAHABI?


Kita sekarang ngerumpi tentang aliran yang lagi berisik di Indonesia, yaitu aliran Wahabi. Kenapa Wahabi, mungkin ada saudara-saudara kita, mbak-mbak atau adek-adek yang ada di Hongkong, Taiwan yang tidak tahu apa itu Wahabi. Sebab ada yang mengira Wahabi itu nama kereta api ekonomi jurusan Jakarta-Surabaya, hehehehe….

Wahabi itu nama kelompok (sekte) yang mengikuti ajarannya Muhammad anaknya Pak Abdul Wahab. Ingat bukan Muhammad bin Abdullah lho yaa….Kalau Muhammad bin Abdullah itu adalah Nabi kita. Lah orang Arab biasanya kalau memanggil nama orang sekaligus dengan nama bapaknya sehingga menjadi Muhammad bin Abdul Wahab, atau lebih dikenal dengan Ibnu Abdul Wahab (anaknya Pak Abdul Wahab). Ayah Ibnu Abdul Wahab, yaitu Pak Abdul Wahab profesinya sebagai seorang hakim, pengikut Madzhab Hambali.

Ibnu Abdul Wahab lahir pada tahun 1703 M di desa Uyaynah, daerah Najd belahan Timur Kerajaan Saudi Arabia sekarang. Asal tahu aja, Ibnu Abdul Wahab itu satu kampung dengan Musailamah al-Kadzab yang dulu pernah mengaku sebagai nabi pada masa Rasulullah. Memang menurut sejarah Najd adalah kampung yang paling terakhir menerima pancaran Islam. Saudara-saudara kita yang jadi TKI di Saudi Arabia mungkin bisa ngecek kampung itu masih ada apa gak? Kalau anda sudah ngecek ke sana, saya ucapkan: “Selamat Anda telah sampai di kampung nabi palsu”, hehehehe…

Sejak kecil ayah, kakek, serta saudaranya, mecium gelagat aneh pada diri Ibnu Abdul Wahab. Bahkan sang ayah, Pak Abdul Wahab, sampai dipecat sebagai hakim dan diusir dari kampung halamannya gara-gara ulah dari anaknya. Hal itu terjadi pada tahun 1726 M. Akhirnya kakak kandungnya mengecam keras pemikiran adiknya yang aneh dan ganjil itu.[1] Yaa…gimana gak diusir, kalau seluruh kampung disalahin, dikafirkan, dimusyrikkab, serta dibid’ah-bid’akan. Sejelek-sejeleknya orang Islam kalau disebut kafir pasti tersinggung lah, apalagi satu kampung dituduh kafir yaa pasti diusir…kecuali kalau namanya memang Pak Kafir…hehehehe

Ajaran-ajaran Wahabi sebenarnya tidak jauh-jauh dari madzhab Imam Ahmad bin Hambal dalam hal fiqh. Sedangkan dalam tauhid tidak jauh dengan pemikiran Ibnu Taimiyah. Tapi mereka dianggap sekete yang sanagat membahayakan karena akhlaqnya itu lho kurang bagus, suka mengkafirkan, membid’ahkan, dan memusyrikkan kelompok lain, sehingga mereka dicap sebagai golongan takfiri atau juru kafir. Karena akhlaqnya gak bagus, para ulama mereka sering mengeluarkan keputusan hukum atas nama Islam yang aneh-aneh dan cenderung membahayakan terhadap umat Islam kebanyakan. Jadi kalau adek-adek, mbak-mbak pingin dikafirkan, atau dimusyrikkan datangnya ke orang Wahabi, pasti dijamin dech…heheheh

Golongan Wahabi kalau kumpul ama Syi’ah pasti kayak kucing ama tikus, berantem melulu. Kalau berantemnya kayak kucing dan tikus di film Tome and Jerry masih mending, bisa jadi hiburan. Lah ini berantemnya diluar batas, atas nama agama lagi….

Kalau Golongan Wahabi ketemu ama orang NU pasti mereka akan mengejek NU itu bid’ah, syirik, kurafat. Kalau orang Wahabi nikah ama muslimat, fatayat NU atau cewek muslim Indonesia yang bukan Wahabi, pasti dech dijamin rumahtangganya gak bakalan bahagia, karena berantem melulu. Ucapan kafir, bid’ah, syirik pasti akan menghiasi rumah tangga anda …..Makanya kalau punya calon atau pacar kok ada tanda-tanda Wahabi dari prilakunya, perlu ditanya dulu: “Mas anda Wahabi yaaa”….kalau bener dia Wahabi lansung aja bilang: Ogah aaahhh….heheheh (Oleh FT edu)




[1]. Editor: KH. Abdurrahman Wahid, Ilusi Negara Islam, (Gerakan Bhineka Tunggal Ika, The Wahid Institute, Jakarta), cet. II, th. 2010, hal. 62

No comments:

Post a Comment