Menghadapi kelompok Wahabi, NU Garis
Lurus wa alihi wa ash-habihi yang suka menyalahkan, dan mengkafirkan
orang lain memang butuh kesabaran yang ekstra. Menghadapai mereka seperti
seorang dukun yang sedang mengobati orang lagi kesurupan jin Islam. Dibacakan
ayat kursi satu kali, jinnya malah baca ayat kursi 1000 kali. Bahkan kursinya
pun dirampas, akhirnya tinggal ayatnya doang, hehehehe…..
Tokoh dan kelompok masyarakat yang suka
mengatasnamakan agama, entah apa itu mereknya susah untuk menghadapinya. Ya…gimana
gak susah, mereka kalau siang jadi dalang, tapi kalau malam jadi danyang, bisa mencolo
putro, mencola putri (bisa jadi perempuan dan bisa jadi laki-laki), ngakunya ulama, tapi akhlaqnya menjelek-jelekkan ulama, hehehhe…Kita
lawan mereka dengan hadis, mereka akan mengeluarkan dalil dari al-Quran satu
gudang, tapi tidak mengetahui apa maksud yang sesungguhnya dari dalil itu.
Contoh lain dapat kita ajukan di sini umpamanya ada penulis di situs NU Garais Lurus yang
menulis tentang khilafah, judulnya: Khilafah Dambaan Kita Semua. Cara pemaparannya
memang berwibawa, tapi tidak bermakna. Dilihat dari judulnya saja sudah dapat
ditebak, kalau isinya tidak jauh beda dengan surat cinta. Uraiannya manis tapi
tidak jelas arahnya mau kemana, ya kita maklumi wong berbahasa Indonesia dengan
baik dan benar masih belum bisa, heheheh..
Yang namanya tulisan, apalagi berkaitan
ide besar seperti khilafah sekalipun itu berupa artikel, harus jelas definisi
operasionalnya seperti apa, harus tartib, tidak menggunakan kata-kata yang
maknanya ambigu sehingga orang yang membaca mengetahui alur pemikiran penulis
itu mau kemana. Lah ini tidak, orang habis baca malah bingung akhirnya tidak mau baca lagi, hehehe.(Oleh FT
edu)
No comments:
Post a Comment