Menu

Amazon

Lazada

Sunday 26 July 2015

KH. WAHID HASYIM : ABRAHAH MENGEPUNG MAKKAH, ABDUL MUTHALIB SIBUK CARI ONTA YANG HILANG


Saat mengkritik partai Masyumi yang tidak berdaya, KH. Wahid Hasyim sempat berkisah tentang sikap Adul Muthalib, kakek Nabi yang ontanya hilang. Ketika Raja Abrahah sudah mengepung kota Makkah, Abdul Muthalib sebagai pemimpin Makkah malah sibuk mencari ontanya yang hilang entah kemana. Pencarian itu beliau lakukan sampai keluar batas kota Makkah, dan akhirnya beliau ditangkap oleh tentara Abrahah. Mendengar penangkapan itu, Raja Abrahah minta agar Abdul Muthalib dibawa ke hadapannya. Sesampainya di depan Abrahah, beliau ditanya: “Kenapa Tuan sebagai pemimpin kota Makkah malah sibuk mencari onta yang hilang, dan tidak mempersiapkan pasukan untuk menghadang gempuran kami. Sungguh aneh sikap Tuan yang terlalu mementingkan soal onta, dari pada mempertahankan kota tuan yang akan kami hancurkan?” Tanya Abrahah kepada Abdul Muthalib.

Dengan tenang Abdul Mutalib menjawab: “Saya sudah lama mendengar kalau tuan-tuan berencana menggempur negeri saya, dan akan memindahkan Ka’bah ke negeri tuan. Namun kenyataan yang sekarang saya hadapi onta saya hilang entah kemana perginya. Jika bukan saya sendiri yang mencarinya, tentu tidak akan kembali. Adapun tentang Rumah Allah (baitullah), saya yakin Allah yang akan mempertahankannya”.

Setelah mendengar jawaban yang polos dan penuh keyakinan, Abrahah jadi ragu, dan tidak segera memerintahkan pasukannya untuk menggempur kota Makkah. Tiga hari kemudian, datanglah burung Ababil (kata orang: wabah kolera atau tha’un) menyerang Abrahah berikut tentaranya, hingga 90% dari pasukannya mati saat itu.


Ada hal yang bisa kita ambil sebagai pelajaran dari kisah di atas. Kadang kala kita sebagai manusia harus mempertimbangkan kemampuan yang kita miliki saat hendak melawan serangan musuh. Bila kekuatan kita sangat jauh di bawah kekuatan lawan, janganlah nekat tapi pasrahkan semuanya secara total kepada kekuatan Allah. (Diulas dari buku Mengapa Saya Memilih Nahdlutul Ulama, karya KH. Wahid Hasyim oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment