Ada artikel di situsnya NU Garis Lurus
yang ditulis oleh akhinal kiram, al-fadlil, al-‘alim al-‘allamah (jika
benar, semoga saja tidak benar, hehehehe) KH. Luthfi Bashari Alwi, kalau tidak
salah beliau orang Singosari, leres njih yai, jenengan tiyang Singosari…hehehe
Tulisan beliau berjudul KUBURAN
AMBLAS, PERTANDA ALLAH MURKA. Judulnya gede, mantap. Kalau dilihat dari gaya
pemaparannya, tulisan itu menujukkan si penulis orangya lugu tapi kaku dan
penuh percaya diri sekalipun keliru. Bahasanya hati-hati banget tapi tidak
teratur sehingga maknanya jadi kabur.
Kenapa saya bilang lugu, karena dilihat
dari cara beliau berargumentasi sangat sederhana, saking sederhanya terlihat miskin
referensi dan susah dimengerti. Hal ini terlihat sangat jelas sekali ketika
beliau mendefinisikan tentang wali.
Cara berfikirnya tidak runut atau dalam
istilah pesantren disebut daur dan tasalsul. Argumentasi yang
dicurahkan dalam tulisannya juga acak. Bila diibaratkan orang berwudlu beliau
tidak tartib. Setelah membasuh muka, kemudian membasuh kaki, habis membasuh
kaki, mengusap sebagian kepala, lalu membasuh tangan. Model berargumentasi yang
semacam ini kalau kita lihat sudut pandang fiqh Imam Asy-Syafi’i yang murni dan
tulen sebagaimana yang dirumuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari hukumnya batal karena
tidak tartib.
Selain itu cara membuat premis (muqaddimah)
juga salah total karena tidak memperimbangkan apakah yang dijadikan sebagai
premis itu memiliki kebenaran yang otentik atau tidak, apakah antara premis
mayor dan minor memiliki kesesuaian atau tidak, beliau lupa akan hal itu. Kalau
kita laporkan pada Imam Al-Ghazali pasti
dimarahin, hehehehhe….
Argumentasi beliu kalau kita susun secara
mantiqi, maka akan menjadi:
Setiap kuburan yang amblas itu sama
dengan kuburan qorun yang amblas karena murka Allah
Kuburan Pak Luthfi tukang kompor amblas
Kesimpulannya
Kuburan Pak Luthfi tukang kompor sama
dengan kuburan qorun yang amblas karena murka Allah
Pola
berfikir semacam ini sangat menyesatkan (false) karena faktanya tidak
semua kuburan yang amblas dimurkai oleh Allah, dan dapat disamakan dengan
kuburnya qorun. Kalau amblas sebab banjir atau bencana alam terus gimana? (Oleh
FT edu)
salam kenal dari NU Garis Tengah
ReplyDeletehehehe....ada juga NU garis lucu,,wkwkwk
ReplyDelete