Menu

Amazon

Lazada

Friday 17 July 2015

ISLAM BUKAN AGAMA SPORTER


Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla pemicu kerusuhan di Papua adalah speaker masjid. "Ya ada dua acara agak berdekatan di situ. Ada acara Idul Fitri ada pertemuan pemuka masyatakat gereja. Memang asal muasal soal speaker itu, mungkin butuh komunikasi lebih baik lagi untuk acara dua seperti itu," kata JK di Istana Wakil Presiden, sebagaimana dikutip oleh VIVA.

Kalau memang benar demikian, mungkin ada sebuah kisah dari seorang tokoh ulama besar sekaligus pendiri NU, yaitu KH. Hasyim Asy’ari. KH. Hasyim Asy’ari menuliskan fatwa bahwa penggunaan kentongan (alat dari kayu yang dipukul hingga berbunyi nyaring) tidak diperkenankan untuk memanggil salat karena agama tidak mengajarkan demikian.

Pendapat tersebut disanggah oleh Kyai Faqih Maskumambang, Gresik, wakil beliau. Menurut Kyai Faqih  kentongan boleh digunakan. Alasan beliau adalah kentongan disamakan  dengan beduk sebagai alat pemanggil shalat. Jika bedug boleh, mengapa kentongan tidak boleh. Demikian alasan Kyai Faqih.

Pada bulan Maulid-Rabi’ul Awwal berikutnya, KH. Hasyim Asy’ari diundang untuk memberikan ceramah di Pesantren Maskumambang. Tiga hari sebelumnya, Kyai Faqih memerintahkan kepada para ta’mir masjid dan surau yang ada di Kabupaten Gresik untuk menurunkan semua kentongan dari tempatnya selama Kyai Hasyim Asy’ari berada di kawasan kabupaten Gresik. Sikap ini diambil sebagai bentuk rasa hormat terhadap KH. Hasyim Asy’ari sebab menurut beliau kentongan dilarang dalam agama.

Yang menarik dari kisah di atas bukan boleh dan tidaknya memakai kentongan, melainkan sikap saling menghormati di antara kedua tokoh besar yang memiliki pendapat berbeda.

Kita sebagai umat Muslim yang meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar, namun tidak serta merta rasa hormat terhadap keyakinan orang lain kita tinggalkan dengan atas nama dakwah atau kita sebagai kelompok mayoritas.


Konsep Syiar dalam Islam bukan berlomba-lomba saling mengeraskan suara. Siapa yang berteriak paling nyaring dia lah yang menang, bukan demikian. Sebab Islam bukan agama sporter bola atau agama paduan suara. Konsep syiar yang sesungguhnya dalam Islam adalah menghadirkan Islam di tengah-tengah masyarakat, tanpa mengganggu terhadap masyarakat lain yang keyakinannya berbeda. Bukankah di dalam agama dilarang membaca al-Quran dengan suara keras yang sekiranya dapat mengganggu orang yang sedang tidur ? (Oleh FT edu)

No comments:

Post a Comment